Desember sudah di depan mata. Akhir tahun biasanya digunakan untuk sejenak melepas lelah dengan berlibur bersama teman atau keluarga. Ada banyak destinasi wisata yang bisa dikunjungi, baik itu wisata alam, wisata budaya, wisata sejarah, atau bahkan wisata-wisata hits yang instagramable.
Ada satu list tempat yang ingin sekali saya kunjungi, hanya saja memang terkendala biaya yang pasti mahal banget. Banda Neira di kepulauan Banda Maluku. Ah pasti kalau menyebut Banda Neira yang ada di bayangan teman-teman adalah sebuah band dengan lagu-lagunya yang enak didengar itu. :)
Bukan ya, Banda Neira mungkin banyak yang tidak tahu, tetapi pamornya justru terkenal sampai ke seberang benua. Kepulauan Banda adalah hiden gems Indonesia Timur. Di masa lalu Maluku, khususnya kepulauan Banda adalah penghasil pala satu-satunya di dunia. Ternate, Tidore, Makian, dan Ambon adalah tempat-tempat penghasil cengkih. Sedangkan pala hanya ada di kepulauan Banda, khususnya di pulau Banda Neira dan Run.
Akibat monopoli perdagangan rempah-rempah tersebut, banyak negara di dunia yang berlomba-lomba menemukan kepulauan Banda ini. Pala adalah komoditas prestisius yang harganya selangit. Bahkan pernah 1 pon pala dihargai sama dengan 7 sapi gemuk.
Namun pala tidak hanya memberikan kemuliaan, tapi juga penderitaan tak berbilang bagi penduduk asli Banda. Penjajahan dan perang memperebutkan satu-satunya penghasil pala dunia menyisakan pembantaian besar-besaran penduduk lokal oleh penjajah.
Di balik kelamnya sejarah, bukan tidak mungkin kita, sebagai generasi penerus bangsa bisa mengembalikan pamor Kepulauan Banda di mata dunia. Bukan lagi dari komoditas rempah, tetapi dari wisata. Banyak tempat, prasasti, budaya, yang bisa dijelajahi sebagai destinasi wisata.
Saya sebagai orang yang suka dengan sejarah, memang sangat cocok menjelajah Banda. Ada banyak peninggalan masa lalu yang bisa dikunjungi. Serta budaya yang bisa disaksikan dan dipelajari, serta alam luas terbentang yang menghipnotis.
Nah, berikut beberapa destinasi wisata yang direkomendasikan oleh adik saya saat beberapa tahun lalu berkesempatan mengunjungi Kepulauan Banda, khususnya Banda Neira. Eh tahu kan Banda Neira dijadikan salah satu gambar di mata uang rupiah loh, pemandangan Banda Neira dilukiskan di pecahan Rp. 1000. Cantik kan?
#1 Benteng Belgica
Benteng Belgica pertama kali dibangun oleh Portugis di Pulau Naira abad ke-16 lalu. Kemudian lama setelah VOC berkuasa, pada tahun 1611 dibangun kembali benteng diatas benteng awal yang dibuat oleh portugis tersebut atas perintah Pieter Both. Benteng ini dibangun sebagai perlindungan dari penduduk Banda yang menolak adanya monopili perdagangan rempah oleh VOC.
#2 Benteng Nassau
Benteng Nassau juga terdapat di pulau Naira. Selesai dibangun pada 1609 dengan tujuan untuk mengontrol perdagangan pala yang saat itu hanya tumbuh di kepulauan Banda. Selain itu benteng Nassau juga digunakan sebagai kantor administrasi Belanda. Pada saat pembangunan sempat terjadi perlawanan besar dari penduduk Banda yang terancam oleh pembangunan benteng dan ketidaksetujuan mereka akan monopoli pala. Laksamana Verhoeven dan 40 anak buahnya tewas saat itu. Namun pembangunan dipercepat oleh Belanda sebagai tempat pertahanan.
#3 Rumah Budaya Neira
Rumah budaya Neira adalah museum mini tempat dimana kita bisa menyaksikan langsung perjalanan panjang kolonialisme di tanah Banda akibat kebutuhan akan pala. Di rumah itu juga merekam kejadian genosida paling menyayat hati yang dialami penduduk Banda. Dimana saat itu 44 sosok orang berpengaruh di Banda dibunuh dengan brutal oleh Belanda di bawah perinta Jan Pieterszon Coen pada tahun 1961.
Kisah-kisah perjalanan tersebut dirangkum dalam banyak perabot, lukisan, peninggalan-peninggalan bersejarah seperti keramik dan masih terawat dengan baik sampai saat ini.
#3 Rumah Pengasingan Bung Hatta
Rumah ini adalah tempat pengasingan Bung Hatta selama 6 tahun mulai dari tahun 1936-1945. Terdiri dari rumah utama, paviliun samping dan paviliun belakang. Waktu itu Bung Hatta sempat membuka kelas sore di paviliun belakang bersama Sultan Syahrir. Sutan Syahrir mengajar anak-anak kelcil dan Bung Hatta mengajar mereka yang lebih besar. Pelajaran yang diajarkan hanya aritmatika dan bahasa Inggris.
Jika berkunjung ke sana, situasi dan kondisi rumah masih sama seperti dulu. Bangku-bangku untuk belajar pun masih terletak di paviliun belakang dan terjaga sampai sekarang.
#4 Istana Mini Neira
Istana Mini Neira didirikan oleh Belanda sekitar tahun 1622 sebagai tempat tinggal pejabat VOC. Kalau diperhatikan bangunan ini mirip dengan Istana Negara di Bogor, hanya saja bentuknya lebih kecil.
Ada kabar bahwa Istana Mini Neira ini akan dijadikan sebagai istana presiden Jokowi, karena itu saat ini sedang dilakukan revitalisasi. Istana Mini ini dikelilingi dengan pagar tembok yang kokoh. Yang suka lihat bangunan-nbangunan tua istana mini Neira ini bisa dijadikan rekomendasi.
#5 Pulau Hatta
Rozegain, adalah nama asli pulau Hatta, namun dirubah setelah Bung Hatta menjalani masa pengasingannya di Banda. Letaknya di sebelah timur kepulauan Banda, sekitar 25 km. Pulau ini hanya ada dua pemukiman tanpa fasilitas apapun. Biasanya wisatawan yang akan berkunjung ke pulau ini akan naik perahu dari pulau Banda Neira.
Tetapi memang pemandangan pasir putih dan laut luas begitu memukau. Airnya bersih dan jernih sekali, jadi bagian bawah lautnya terlihat dengan baik. Aktivitas snorkeling juga bisa dilakukan di wilayah lautnya.
#6 Gunung Api Banda
Yang suka hiking, gunung api Banda bisa jadi destinasi berikutnya. Gunung dan juga pulau di laut Banda ini tingginya hanya 656 meter. Bisa lah ya kalau mau naik turun dalam sehari. Rute pendakiannya pun cenderung mudah dibanding gunung-gunung yang ada di Jawa.
Meski hanya gunung yang kecil, tapi bisalah buat mengobati kangen sensasi yang hanya bisa dirasakan saat mencapai puncak dan melihat lautan awan dari sana
#7 Pulau Run
Ke pulau inilah saya ingin sekali pergi. Kebetulan beberapa waktu lalu sempat baca buku Pulau Run karya Giles Milton yang bercerita tentang jejak kolonialisme pala di Kepulauan Banda. Pulau Run saat itu adalah sebuah pulau yang penuh dengan pohon pala yang menjadi komoditas prestisius.
Sejarah tukar guling termahal juga pernah terjadi, antara pulau Run di Indonesia yang saat itu dikuasai Inggris dengan pulau Manhattan di Amerika yang saat itu dikuasai Belanda. Tukar guling itu dicatat pada perjanjian Breda.
Pulau Run yang berharga itu akhirnya melemah karena penjajah memutuskan mencabuti semua pohon pala untuk dibawa ke Malaysia dan Singapur. Geliat ekonominya mati. Banyak anak muda yang saat itu pesimis dan memilih membeli tiket sekali jalan ke Belanda untuk mengadu nasib.
Namun untuk tujuan wisata Pulau Run juga layak dikunjungi. Selain panorama pantai dengan pasir putih yang bersih, kita juga bisa melihat kegiatan masyarakat memanen pala.
#8 Pulau Nailaka
Nailaka, surga tersembunyi di timur Indonesia. Pulau kecil di kepulauan Banda ini bisa jadi destinasi wisata berikutnya. Pulau tanpa penghuni ini bisa memberikan sensasi main ke pulau pribadi. Saat laut surut kita bisa berjalan kaki dari pulau Run ke pulau Nailaka ini.
Selain menawarkan pantai berpasir putih yang jernih, kita juga bisa bersnorkeling di sini. Pasirnya lembut sekali dan sepi.
#9 Desa Lonthoir
Desa ini terletak di pulau Banda Besar, sekitar 15 menit perjalanan dengan perahu dari pulau Neira. Desa ini penuh dengan sejarah dan keindahan alam yang layak disaksikan.
Masuk desa, kita akan disambut dengan tangga warna-warni yang lumayan menanjak. Selain bisa melihat aktivitas masyarakat sekitar, kita juga bisa sekalian menyaksikan perkebunan pala dan kegiatan petani memanen pala.
Di desa Lonthoir ini juga ada ritual atau tradisi unik setiap 10 tahun sekali, yaitu mencuci parigi pusaka. Parigi pusaka adalah sebuah sumur yang konon katanya adalah sumur yang ditemukan oleh kucing milik pendakwah Islam dari Timur Tengah dan digunakan sebagai air wudlu.
Kalau melihat foto-foto perjalanan adik yang di share ke saya, jadi semakin ingin kesana. Apalagi setelah membaca buku Pulau Run, semakin penasaran dan ingin melihat sendiri perjalanan sejarah yang terjadi di sana.
Semoga nanti akan ada waktu dan budget yang bisa membawa saya dan keluarga mengunjungi surga tersembunyi di timur Indonesia, Banda Neira.
Banda Neira mengingatkan saya pada judul lagu yang dinyanyikan oleh Rita Effendi dengan judul yang sama. Pulau bersejarah tempat Bung Hatta diasingkan dan meiliki alam yang indah
ReplyDeleteJadi mau ke sana juga. Aku sudah sangat butuh vitamin cea
ReplyDeleteSaya belum pernah ke Banda. Destinasi wisatanya bagus-bagus banget Ya Allah.. jadi pengen
ReplyDeleteUntuk pergi ke suatu destinasi wisata memang hal pertama yang kita utamakan selalu keindahan alam karena butuh refreshing, hihi. Akan tetapi, ada baiknya juga ya kalau kita memikirkan destinasi dengan keindahan alam, tetapi di dalamnya juga terdapat sejarah yang bisa kita bawa pulang. Dengan begitu pengalaman destinasi tidak hanya menumpaskan jenuh, tetapi juga melestarikan sejarah.
ReplyDeleteKapan ya bisa sampai ke banda neira? Daya tarik historisnya kuat bgt, ditambah keindahan alamnya, rasa2nya harus banget sih siapin budget khusus buat ke sana.
ReplyDeleteSaya juga suka banget nih tentang sejarah, Mbak. Ternyata banyak tempat wisata sejarah juga ya di Banda Neira. Jadi, bukan cuma dapat keindahan alamnya, tapi juga bisa nambah pengetahuan sejarah
ReplyDeleteTempat wisata penuh sejarah begini tuh bikin kita banyak dapat insight ya kak. Apalagi kalau bangunannya pernah dipakai oleh bangsa penjajah terdahulu, pasti banyak kisahnya
ReplyDeleteSemoga Allah kabulkan suatu saat bisa berkunjung ke Indonesia bagian Timur, termasuk ke Banda Heira. Dari gambar-gambar dan deskripsinya sangat membuat penasaran untuk dikunjungi dan banyak sumber sejarahnya juga
ReplyDeleteApalah daya aku mainnya gak pernah jauh dari rumah. Baca aja deh, ikut merasakan hadir di sana.
ReplyDeleteBetul-betul hidden gem nya Indonesia ya Banda Neira ini. Aku auto ngecek uang 1000an lho mbak. Sumpah baru tahu.. Keren banget. Pengen juga kesana..
ReplyDeletewah menarik ya Banda Neira ini,terima kasih ya kak audah berbagi, jadi lebih tahu juga sejarahnya
ReplyDeleteSaya penasaran lebih banyak dengan destinasi pertama, Benteng Belgica. Arsitekturnya sangat luar biasa, dan bangunannya masih tampak sangat kokoh.
ReplyDeleteserem-serem gimana gitu suasananya ya hihi.. tapi masih bagus terawat masih kokoh juga ya bangunannya
ReplyDelete