Weekend kemarin alhamdulillah ada waktu untuk sedikit jalan-jalan. Mumpung semua pas liburnya bareng. Memang rencananya hanya akan pergi ke tempat wisata yang dekat-dekat saja agar tidak terlalu capek di jalan. Akhirnya kami memutuskan untuk mengunjungi salah satu wisata nature heritage di Desa Sendangharjo. Rencananya mau sambil silaturahmi ke rumah teman, tapi gagal karena beliau sedang tidak di rumah.
Jadi tujuan kami kali ini adalah wisata akar
langit yang ada di dusun Wide Desa Sendangharjo. Sekitar 20 menit ke arah barat
dari wisata WBL. Perjalanan ke wisata akar langit bisa dibilang cukup nyaman. Jalan
bagus dan cenderung lancar dengan pemandangan hutan jati dan mahoni di
sepanjang jalan serta bentangan pantai di tepi jalan. Tempat wisata ini
berlokasi di hutan yang ada di balik desa. Jadi untuk ke arah sana harus
melewati jalan desa yang agak sempit. Wisata akar langit ini masuk di Petak 35C KPRH Lembor kawasan Perum Perhutani KPH (Kesatuan
Pengelolaan Hutan) Tuban.
Yang menjadi primadona di tempat wisata ini adalah adanya
pohon Trinil purba dengan ukuran yang cukup besar. Pohon Trinil atau dalam
bahasa Latin bernama Bauhinia Glabra
masuk dalam famili Caesalpiniaceae
ini tumbuh sebagai tanaman liar yang awalnya oleh masyarakat setempat
dikategorikan sebagai tanaman pengganggu. Karena akar-akar yang tumbuh melilit
pada pohon-pohon disekitarnya akan mengganggu proses fotosintesin tanaman dan
menyebabkan tanaman kering dan mati. Oleh masyarakat biasanya akar pohon Trinil
ini digunakan sebakai tali untuk mengikat barang. Dahulu pohon Trinil raksasa
ini dianggap seram, namun sejak diviralkan oleh Ali Rahman pada tahun 2017
pohon ini menjadi fenomenal.
7
7
Kalau dilihat pohon Trinil ini hampir mirip dengan pohon
Dedalu Perkasa yang ada di film Harry Potter. Bedanya pada pohon Trinil ini
adalah berupa jalinan akar-akar yang membelit dengan sesamanya membentuk
jaringan dengan sebuah prosa utama. Akar-akar pohon ini membentang hingga
menaungi prosa utama dan pepohonan di sekitarnya. Diameter utama pohon sekitar
75 cm dengan bentangan akar hingga puluhan meter. Bentuk pola akar yang unik
jika dilihat hampir seperti tubuh ular, pipih dengan ceruk-ceruk kecil di
sepanjang akar.
Menyaksikan pohon ini membuat kami merasa dilempar ke ribuan
tahun silam. Pemandangan yang mempesona. Tidak sia-sia melakukan perjalanan
sampai di akar langit ini. Pemerintahan desa juga sudah melangkapi tempat
wisata ini dengan mushola, toilet, cafe-cafe, wifi berbayar, tempat perkemahan
dan spot-spot foto keren. Ada beberapa goa yang ada di tempat wisata ini,
sebagian sudah bisa dinikmati dan sebagian lagi masih dalam tahap persiapan. Salah
satu goa yang sudah bisa dikunjungi adalah goa Bolet yang terletak di atas
bukit.
Selain beberapa hal di atas, ada juga spot keren yang bisa
kita nikmati di atas bukit. Pemandangan sekitar yang dilihat dari ketinggian
sungguh mempesona. Pemerintah desa juga menambahkan beberapa pos pandang dengan
bentuk-bentuk yang instagramable
untuk mengambil foto. Selain itu kita
bisa mencoba wahana panahan dan berkuda yang disewakan terpisah.
Untuk masuk ke tempat wisata ini cukup merogoh kantong
Rp. 5000 untuk tiket masuk, Rp. 2000 untuk parkir motor, dan Rp. 5000 untuk parkir
mobil. Suasana pegunungan yang sejuk akan menghilangkan penat setelah
beraktivitas selama seminggu. Jajaran pohon mahoni yang rimbun sangat sayang
jika dilewatkan. Jadi kalau kalian sedang di area sekitar tempat wisata ini,
sudilah mampir. InsyaAllah tidak akan mengecewakan.
0 comments