Kali ini aku
mau sedikit membahas dan me review
salah satu buku yang pernah kubaca. Buku ini salah satu dari buku seri
Supernova karya Dee. Dee itu salah satu penulis Indonesia favoritku.
Tulisan-tulisannya apik, dengan diksi campuran, antara mudah dan sulit
dimengerti membuatku dituntut berfikir untuk bisa memahami maksud tulisan Dee.
Riset-riset yang dilakukan Dee untuk bukunya mendukung kualitas karya yang
tercetak. Membuat kita mengetahui banyak hal dari membacanya. Bagiku Dee itu
seperti penyihir. Bagaimana tidak, aku heran saja bagaimana dia bisa menciptakan
kata-kata dan menghasilkan karya sebagus itu.
Sampai saat
ini seri Supernova sudah sampai buku ke 6. Buku yang mau aku bahas ini adalah
seri ke 2 dari Supernova. Tampilan bukunya di bawah ini.
Judul Buku :
Akar
Penulis :
Dewi “Dee” Lestari Simangunsong
Penerbit :
Bentang Pustaka
ISBN :
978-602-291-053-4
Tebal buku :
308 halaman
Jenis :
Fiksi
Cetakan tahun : 2014
Akar adalah buku kedua dari seri Supernova. Novel ini
pertama kali terbit pada bulan Oktober 2002 kemudian mengalami beberapa kali
cetak ulang. Ukuran novel ini dibuat sebagai buku saku, jadi mudah untuk dibawa
kemana-mana. Desain sampul coner termasuk simple dengan gambar simbol akar
sebagai fokus utama berlatar gambar vihara dan naga terbang. Dengan gradasi
warma hitam dan orange.
Novel ini bercerita tentang perjalanan Bodhi Liong, seorang
anak yatim piatu yang ditemukan di depan vihara yang kemudian diasuh oleh biksu
Liong mencari kesejatian diri. Bodhi Liong adalah seorang yang kurus berkepala
gundul, dimana di kepalanya ada susunan tulang seperti tulang belakang yang
membelah mulai puncak dahi dan menghilang di pangkal tulang leher. Perjalanan
pencarian jati diri Bodhi merambah mulai Belawan, Bangkok, Laos, Golden
Triangle, Kamboja, dan Bandung. Bertemu dengan beberapa orang seperti Kell dan
Star yang membuka jalan untuk Bodhi menemukan jati diri. Novel ini diakhiri
dengan ditemukannya surat untuk akar oleh Bodhi di salah satu warnet di Bandung
dari pengirim yang mengaku bernama Supernova.
Alur novel ini adalah alur campuran. Dimana novel dibagi
dalam 3 keping, yaitu keping 34, 35, dan 36. Keping 34 menceritakan tentang
serpihan novel seri berikutnya dengan tokoh Gio Alvarado yang diceritakan
dengan alur maju. Kemudian keping 35 menceritakan kisah Bodhi Liong dengan alur
maju dan mundur. Dan terakhir keping 36 diceritakan dengan alur yang sangat
kompleks.
Diksi yang digunakan dalam novel ini relatif mudah
dimengerti oleh pembaca, karena tidak terlalu rumit, namun tidak pula terlalu
sederhana. Pembaca akan mudah mencerna cerita dalam novel ini. Dari segi
penulisan juga sangat baik dan tertata rapi. Yang menjadi kelebihan novel ini
adalah adanya footnote yang
memudahkan pembaca memahami istilah atau bahasa asing.
Keren��
ReplyDeleteThanks kak
ReplyDeleteMaaf tadi merepotkan
Josss
ReplyDeleteAq penggemar dee, buku bukunya ga ada yang ga keren 😍
ReplyDeleteAku penasaran
ReplyDelete. . Sering denger namanya 😁🙏 dr sebelah kota.
Coba baca deh kaka
DeletePasti kecanduan